Pengertian Biaya Operasional
Biaya operasional adalah biaya yang dikeluarkan untuk melakukan aktivitas bisnis. Biaya ini mencakup biaya pengupahan, penjualan, tunjangan karyawan dan kontribusi pensiun, transportasi, amortisasi dan depresiasi, sewa, perbaikan, hingga pajak.
Dalam melakukan pencatatan biaya operasional, sebaiknya dilakukan secara rutin/berkala, terutama terhadap biaya-biaya yang tidak berkaitan secara langsung dengan kegiatan operasional/biaya non operasional. Tujuannya agar pengusaha mendapatkan gambaran tentang perusahaannya di masa depan.
Manfaat Biaya Operasi Perusahaan
Biaya operasi perusahaan merupakan hal yang sangat penting agar Anda dapat terbantu dalam mengukur kebutuhan biaya perusahaan dan efisiensi manajemen stok yang mana merupakan tujuan utama dari setiap perusahaan.
Hal yang perlu Anda ketahui adalah apabila suatu perusahaan mengeluarkan biaya operasi yang relatif besar ketimbang perusahaan lain yang serupa, hal itu merupakan pertanda perusahaan tersebut tengah menghadapi manajemen stok yang kurang efektif bahkan buruk. Bisa saja setelahnya perusahaan tersebut akan mengalami kelebihan stok dalam waktu yang relatif dekat pula.
Kerugian dari melihat biaya operasi perusahaan merupakan angka yang absolut, bukan rasio. Dengan begitu, biaya tidak dapat dijadikan cerminan atas suatu perusahaan itu sendiri. Oleh karena itu, tidak masuk akal apabila digunakan sebagai indikasi antar perusahaan meski berada dalam industri serupa.
Namun, biaya operasi perusahaan ini sangat berperan dalam menganalisis secara horizontal untuk mengetahui kinerja perusahaan saat ini berdasarkan data masa lalu.
Jenis Biaya Operasional
Bagi Anda yang berkecimpung di dunia bisnis, tentu sudah paham bahwa terdapat beberapa jenis biaya operasional. Bagi suatu perusahaan, biaya operasional biasanya terbagi menjadi 3, yakni:
1. Biaya tetap: Salah satunya seperti sewa gedung yang harus dibayarkan secara berkala dan sifatnya tetap dalam periode tertentu.
2. Biaya variabel: Misalnya, persediaan perangkat elektronik, layanan telepon seluler, produk kantor, dan penggajian. Biaya ini tergantung dari berapa banyak jumlah karyawan dan produksi yang dilakukan.
3. Biaya semi variabel: Salah satunya seperti upah untuk kerja lembur. Biaya ini biasanya mewakili campuran komponen biaya variabel dan biaya tetap.
Baca Juga:
- Mengenal Biaya Tetap Beserta Contoh & Cara Perhitungannya
- Mengenal Biaya Variable: Fungsi dan Contoh Penghitungannya
- Biaya Eksplisit: Pengertian, Contoh, dan Cara Menghitungnya
Bagaimana Menghitung Biaya Operasional?
Dalam melakukan penghitungan biaya tetap, biasanya pihak manajemen perusahaan akan menggunakan rumus umum, yakni:
Biaya Operasional = Biaya produksi + Pengeluaran operasional.
Biaya produksi yang dimaksud adalah biaya yang tertera dalam laporan laba-rugi perusahaan atau biaya penjualan. Anda dapat mencari total pengeluaran operasional perusahaan yang di dalamnya termasuk bagian laba-rugi. Setelah itu, tambahkan total pengeluaran operasional pada periode perhitungan.
Biaya Operasi Perusahaan dan Pajak
Perlu diingat kembali bahwa biaya operasi perusahaan ini pun mencakup pajak. Dalam membangun suatu bisnis, Anda tentu harus mempertimbangkan pula aspek perpajakannya. Hal ini sangat penting agar Anda tidak perlu lagi repot apabila sejak awal membangun bisnis, Anda sudah tahu pajak apa saja yang akan dikenakan dalam usaha Anda.
Dewasa ini, mengelola pajak bukan lagi menjadi hal yang sulit untuk dilakukan. Pemerintah, terutama Direktorat Jenderal Pajak (DJP) telah memberikan banyak solusi mudah dalam melakukan segala kegiatan perpajakan dengan sangat fleksibel. Anda bahkan dapat menuntaskan kewajiban perpajakan Anda melalui aplikasi terpadu yang sudah diresmikan DJP, yakni OnlinePajak.
OnlinePajak merupakan aplikasi berbasis web yang dapat Anda gunakan dalam menuntaskan kewajiban perpajakan Anda kapan saja dan di mana saja asalkan perangkat yang Anda gunakan terhubung dengan jaringan internet.
Dalam sebuah bisnis, hal-hal yang kerap kali Anda lakukan adalah mencatat segala bentuk transaksi beserta biaya atau pemungutan pajaknya, seperti faktur pajak. Melalui OnlinePajak, Anda dapat membuat invoice dan mengirimkannya ke lawan transaksi Anda secara instan tanpa perlu mencetaknya. Semua itu dapat dilakukan melalui fitur e-Faktur OnlinePajak.
Bahkan, Anda dapat melakukan pengiriman faktur pajak dalam jumlah banyak sekaligus secara instan melalui fitur tersebut. Untuk mengetahui lebih lengkapnya, klik di sini!
Anda tentu penasaran bukan layanan apa saja yang dihadirkan OnlinePajak dalam mempermudah urusan perpajakan Anda? Temukan paket menarik yang sesuai perusahaan Anda butuhkan di sini! Tertarik menggunakan OnlinePajak? Mulai sekarang!