Pengertian Perusahaan Manufaktur
Perusahaan manufaktur merupakan entitas bisnis yang fokus pada produksi barang fisik. Mereka memainkan peran penting dalam memenuhi kebutuhan pasar dengan mengubah bahan mentah atau komponen menjadi suatu produk yang bisa langsung digunakan oleh konsumen atau industri lainnya. Biasanya proses produksinya melibatkan langkah-langkah seperti perencanaan, pembelian bahan baku, pengolahan, perakitan, dan pengemasan produk.
Perusahaan manufaktur sering dianggap sebagai tulang punggung industri, salah satu alasannya karena memberikan kontribusi yang besar dalam menciptakan lapangan pekerjaan. Dengan peluang lapangan kerja ini, perusahaan manufaktur memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk bisa menghasilkan pendapatan. Selain itu, mereka pun berperan sebagai pengembangan ekonomi lokal dan nasional dengan memberikan kontribusi pada pertumbuhan dan stabilitas perekonomian.
Tidak jarang perusahaan manufaktur kerap menjadi pusat inovasi dan pengembangan produk baru. Mereka akan melakukan riset dan pengembangan untuk meningkatkan kualitas, efisiensi, dan keamanan produknya. Tidak hanya itu, perusahaan manufaktur pun berkontribusi pada pengembangan teknologi dan proses produksi yang lebih baik lewat investasi dalam teknologi yang canggih dan menggunakan metode produksi yang inovatif.
Dalam proses transaksi bisnisnya, perusahaan manufaktur menjual barang melalui berbagai saluran penjualan langsung kepada pelanggan akhir, penjual melalui distributor atau agen, atau penjual melalui platform online. Dalam proses transaksi ini, dibutuhkan aplikasi dengan teknologi yang mumpuni agar Anda bisa melakukan pembayaran ke supplier atau melakukan permintaan pembayaran dengan lebih mudah seperti OnlinePajak.
Peran Penting Perusahaan Manufaktur
Seperti yang dikatakan sebelumnya, perusahaan manufaktur memainkan peran kunci dalam perekonomian global dengan beberapa cara, yakni:
1. Menciptakan Lapangan Pekerjaan
Perusahaan manufaktur menciptakan lapangan pekerjaan untuk ribuan bahkan jutaan pekerja di seluruh dunia. Hal ini tentu akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pengurangan tingkat pengangguran dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.
2. Menciptakan Inovasi Produk & Teknologi
Seringkali perusahaan manufaktur menjadi pusat inovasi produk dan teknologi. Mereka sering terlibat dalam penelitian dan pengembangan (R&D) guna meningkatkan proses produksi, menciptakan produk yang lebih efisien, ramah lingkungan, dan sesuai dengan permintaan pasar.
3. Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi
Bisa dikatakan dengan memproduksi dan mendistribusikan barang-barang fisik, perusahaan manufaktur berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi suatu negara. Aktivitas bisnis ini menciptakan sirkulasi uang, serta meningkatkan pendapatan nasional.
Baca Juga: Ini Contoh Commercial Invoice, Dokumen Penting dalam Transaksi Perdagangan Internasional
4. Diversifikasi Pilihan Konsumen
Perusahaan model ini memberikan banyak pilihan kepada konsumennya. Mereka akan memenuhi kebutuhan dan keinginan dari beragam pelanggannya dengan menawarkan produk yang berbeda dari segi kualitas, harga, hingga fitur.
5. Penggerak Pasokan & Rantai Pasok
Sebagai penghasil barang jadi, perusahaan manufaktur menjadi penggerak utama dalam rantai pasok global. Mereka berinteraksi dengan pemasok bahan baku, distributor, dan retailer untuk memastikan kelancaran aliran barang dari produksi hingga konsumen akhir.
Metode Penjualan Manufaktur
Terdapat 3 metode penjualan manufaktur yang umum digunakan. Simak ulasannya berikut ini:
1. Make to Stock (MTS)
Metode Make to Stock (MTS) memproduksi barang sebelum adanya permintaan dari pelanggan. Biasanya, perusahaan akan memproduksi dalam jumlah besar dan menyimpannya dalam persediaan sebagai stok yang siap dijual. Melihat dari modelnya, tentu metode ini akan cocok untuk produk-produk yang memiliki permintaan stabil dan dapat diprediksi dengan baik. Misalnya, makanan kaleng, sabun, atau pakaian yang diproduksi dalam jumlah besar dan tersedia di toko untuk pembelian langsung para konsumennya.
2. Make to Order (MTO)
Metode Make to Order (MTO) memproduksi barang setelah ada pesanan dari pelanggan. Biasanya, perusahaan hanya akan memproduksi ketika ada permintaan yang spesifik dari pelanggan untuk menghindari akumulasi stok yang tidak terjual. Proses produksinya dimulai setelah perusahaan menerima pesanan yang spesifikasinya dibuat oleh pelanggan. Salah satu contohnya adalah furnitur, yang mana akan diproduksi sesuai dengan permintaan pelanggan dengan desain ukuran yang diinginkan.
3. Make to Assemble (MTA)
Metode Make to Assemble (MTA) akan memproduksi komponen atau bagian-bagian produk sebelum adanya pesanan, akan tetapi perakitannya akan dilakukan setelah pesanan dari pelanggan sudah pasti. Jadi, perusahaan memproduksi bagian-bagian produk dan menyimpannya dalam persediaan komponen. Persediaan ini akan digunakan untuk dirakit sesuai dengan spesifikasi yang diberikan oleh pelanggan. Proses perakitan akan dilakukan ketika detail pemesanan sudah diterima. Biasanya metode ini digunakan untuk produk yang membutuhkan perakitan seperti komputer, kendaraan, dan peralatan elektronik lainnya.
Baca Juga: Peran Supplier dalam Rantai Pasok Bisnis Anda
Perusahaan manufaktur memiliki peran penting dalam perekonomian global dengan menjadi tulang punggung industri dan menyediakan berbagai macam barang yang diperlukan oleh masyarakat. Mereka tidak hanya menciptakan nilai tambah melalui proses produksi, tetapi juga menjadi pusat inovasi dan pengembangan produk baru.