Definisi Raw Material
Mengutip dari Wikipedia, raw material atau feedstock, atau dalam Bahasa Indonesia adalah bahan baku, adalah bahan yang digunakan untuk menghasilkan barang, barang akhir, energi, atau barang setengah jadi untuk proses produksi selanjutnya.
Berdasarkan pendapat para ahli, bahan baku adalah seluruh bahan produksi yang meliputi semua bahan yang digunakan dalam suatu perusahaan, kecuali berbagai macam bahan yang secara fisik akan dijadikan satu dengan produk yang dihasilkan dari suatu perusahaan (Sofjan Assauri).
Pendapat lainnya, bahan baku adalah suatu bahan yang berguna untuk menghasilkan barang jadi. Bahan-bahan tersebut akan saling terikat dan berubah menjadi barang jadi setelah melalui proses produksi (Hanggana).
Maka dapat disimpulkan bahwa raw materials adalah bahan baku yang digunakan perusahaan manufaktur dan sejenisnya untuk menghasilkan barang jadi maupun barang setengah jadi.
Jenis-Jenis Raw Material
Saat ini, terdapat 2 jenis raw material yang digunakan oleh industri manufaktur, yaitu direct material (bahan baku langsung) dan indirect material (bahan baku tidak langsung).
- Direct Material
Secara sederhana, direct material merupakan bahan utama yang diperlukan oleh perusahaan dan terlihat secara langsung. Artinya, proses produksi dapat berjalan dengan lancar dengan adanya bahan baku langsung.
Karena itu, perusahaan perlu mengelola ketersediaan bahan baku langsung secara akurat untuk menjaga kelancaran proses produksi. Ketika direct material terlihat menipis, perusahaan perlu memesan kembali ke supplier dengan cepat untuk menambah pasokan bahan baku.
- Indirect Material
Indirect material adalah bahan baku yang menjadi pendukung kelancaran proses produksi. Bahan ini tidak terlihat secara langsung pada saat proses produksi. Namun, perannya turut penting untuk membantu bahan baku menjadi barang.
Contoh sederhana bahan baku tidak langsung adalah oli mesin, peralatan kebersihan untuk menjaga kebersihan mesin, hingga alat-alat perlindungan diri yang dikenakan oleh operator mesin.
Jadi pada saat oli mesin habis, perusahaan tetap perlu membeli dan menjaga stoknya agar mesin tetap dapat berjalan.
Baca Juga: Peran Supplier dalam Rantai Pasok Bisnis Anda
Perusahaan perlu melakukan pembelian dan pembayaran kepada supplier/pemasok bahan baku langsung maupun tidak langsung. Untuk mempermudah pembayaran invoice, perusahaan dapat menggunakan aplikasi bisnis OnlinePajak.
Pengelolaan dan pembayaran invoice dalam 1 aplikasi terintegrasi, dengan metode pembayaran yang beragam sehingga membantu perusahaan dalam mengelola kas usaha. Rekonsiliasi pun hanya dengan 1-klik sehingga siap audit kapan saja.
Untuk dapat melakukan pembayaran invoice melalui OnlinePajak, silakan daftar sekarang dan selesaikan proses registrasinya.
Selain itu, bahan baku juga terbagi ke beberapa jenis berdasarkan sumber dan bentuknya, yaitu:
- Bahan baku primer, yaitu bahan baku yang diambil dari sumber alam dan belum mengalami proses pengolahan, seperti kayu, biji kopi, emas, minyak bumi, dan sebagainya.
- Bahan baku sekunder, adalah bahan baku yang telah mengalami pengolahan awal untuk mempermudah proses produksi selanjutnya, seperti baja, kertas, plastic, dan sebagainya.
- Bahan baku terbarukan, merupakan bahan baku yang dapat diperbarui secara alami dalam jangka Waktu pendek, seperti bioplastic, serat alam, bahan bakar biofuel, bambu, dan sebagainya.
- Bahan baku non-terbarukan, adalah bahan baku berupa sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui dalam jangka Waktu pendek, seperti minyak bumi, gas alam, batu bara, dan sebagainya.
Baca Juga: 10 Tips Mengelola Stok dengan Efektif
Tips Mengelola Persediaan Bahan Baku
Pengelolaan raw material yang efektif dapat menjaga kualitasnya serta menghindarkan perusahaan dari kerugian. Misalnya jika bahan baku disimpan terlalu lama dalam Gudang, akan mengalami kerusakan alami yang akhirnya tidak dapat diolah menjadi barang jadi. Karena kejadian ini, perusahaan mengalami kerugian karena tidak dapat melakukan produksi barang, atau kerugian berupa pengeluaran berlebihan karena harus membeli bahan baku baru.
Ada beberapa tips mengelola persediaan bahan baku yang dapat dicoba:
- Membuat Perencanaan Stok Bahan Baku
Buat perencanaan kebutuhan bahan baku dengan mempertimbangkan tren pasar, rentang Waktu pengiriman bahan baku, standar penggunaan, hingga stok yang tersisa di gudang perusahaan.
Dengan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut, perusahaan dapat membuat perencanaan yang akurat, memastikan raw material tersedia pada Waktu yang tepat dan dalam jumlah sesuai kebutuhan produksi sehingga dapat menghindari risiko stok berlebihan.
- Menerapkan Strategi Persediaan yang Tepat
Perusahaan harus menggunakan strategi persediaan yang tepat untuk mencegah terjadinya kerusakan bahan baku. Ada 2 strategi yang dapat diterapkan, yaitu:
- Metode FIFO (First In, First Out), artinya bahan aku yang masuk pertama, akan digunakan pertama. Dengan begitu, dapat menghindari kerusakan akibat terlalu lama disimpan.
- Metode JIT (Just In Time), artinya bahan aku dipesan dan diterima saat dibutuhkan untuk produksi. Dengan strategi ini, perusahaan memperkecil risiko kelebihan stok dan dapat menghemat biaya penyimpanan bahan baku.
- Memilih Pemasok Bahan Baku yang Tepat
Pemasok yang tepat dapat mendukung kelancaran proses produksi perusahaan. Pilih pemasok yang dapat menyediakan bahan baku dengan kualitas terbaik, memiliki kredibilitas yang baik, serta berada di lokasi yang strategis (karena hal ini akan berpengaruh kepada Waktu pengiriman dan kualitas bahan baku).
Setelah memilih pemasok yang tepat, perusahaan perlu menjaga agar relasi bisnis tetap berjalan dengan baik. Salah satunya adalah memastikan pembayaran invoice selalu tepat waktu, atau bahkan lebih awal.
Pembayaran invoice dapat berjalan lebih mudah ketika dapat memanfaatkan kartu kredit bisnis. Metode pembayaran seperti ini sudah tersedia di OnlinePajak.
Perusahaan dapat melakukan pembayaran invoice dengan kartu kredit dan menikmati benefit tambahan, seperti masa jatuh tempo hingga 55 hari dan mendapatkan rewards tambahan. Lebih dari itu, perusahaan juga dapat melakukan rekonsiliasi dengan lebih mudah.
Hubungi sales OnlinePajak sekarang untuk informasi penggunaan fitur Pembayaran Invoice ini.
- Memanfaatkan Sistem Manajemen Terintegrasi
Saat ini, perusahaan dapat memanfaatkan system manajemen terintegrasi yang mempermudah pengelolaan persediaan stok. Pilih system yang dapat membantu perusahaan untuk melacak stok secara real-time, mencatat pembelian bahan bakuk, serta pengingat otomatis Ketika jumlah bahan baku sudah menipis.
- Melakukan Audit dan Evaluasi Secara Berkala
Audit dan evaluasi persediaan secara berkala untuk menjaga kualitas raw material. Audit membantu perusahaan dalam mengidentifikasi jika stok bahan baku masih dalam jumlah yang aman atau tidak, atau menemukan jika ada bahan baku yang sudah rusak. Selanjutnya, perusahaan melakukan evaluasi dari hasil audit tersebut untuk menentukan langkah-langkah yang harus dilakukan.
Demikian pembahasan mengenai raw material yang digunakan oleh industri manufaktur dan sejenisnya. Pemilihan dan pengelolaan raw material yang tepat, tidak hanya membantu perusahaan dalam menghasilkan barang yang berkualitas, tetapi juga meningkatkan penjualan serta menghindarkan dari risiko-risiko yang mungkin terjadi.
Referensi:
Wikipedia, Raw Material, 2024